![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
DISUSUN OLEH :
AGUSTINA PERTIWININGRUM
SMA NEGERI 19
SURABAYA
TINGKAT ORGANISASI
KEHIDUPAN
KD
1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan
biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan,
organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma).
Biologi bukan hanya
mempelajari berbagai jenis organisme yang ada, tapi yang lebih penting lagi
adalah mempelajari bagaimana setiap organisme yang ada dipermukaan bumi dapat
mempertahankan dan menyelenggarakan kehidupannya dengan baik dari generasi ke
generasi. Dengan demikian, cakupan pengetahuan yang dipelajari dalam biologi
sangatlah luas, mulai dari tingkat molekuler sampai dengan tingkat bioma.
Telah disebutkan
sebelumnya, bahwa kehidupan memiliki struktur yang sangat terorganisasi, mulai
dari tingkat molekul hingga bioma. Struktur organisasi kehidupan
dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Tingkat Molekul
Dalam
sistem molekul, biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul
yang melakukan reaksi penyusunan dan pembongkaran. Setiap inti sel makhluk
hidup memiliki molekul organik yang berperan mengendalikan struktur dan fungsi
setiap sel. Inti sel juga membawa informasi genetik yang diturunkan. Molekul
organik tersebut adalah DNA (deoxyribonucleic acid = asam dioksiribonukleat).
Selain DNA, dalam inti sel juga terdapat RNA (ribonucleic acid = asam
ribonukleat) yang berperan dalam mengatur sintesis protein di dalam sel. Dengan
demikian kita akan tahu zat-zat apa saja yang sangat dibutuhkan ataupun yang
berbahaya bagi tubuh kita.
![]() |
|||
![]() |
Gambar
struktur DNA Gambar struktur RNA
2.
Tingkat Sel

Gambar
sel hewan
3.
Tingkat Jaringan

Gambar
macam-macam jaringan yang menyusun organ manusia
4.
Tingkat Organ


Organ hati jantung
5.
Tingkat Sistem Organ
Sistem organ disusun oleh organ-organ yang saling
berinteraksi dalam melaksanakan fungsi di dalam tubuh. Sebagai contoh system
peredaran darah manusia, yang terdiri atas jantung dan pembuluh darah,
berfungsi untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

Sistem pernapasan pada burung
6.
Tingkat Individu
Di
tingkat individu, berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena koordinasi
dan regulasi bermacam-macam sistem tubuh. Pada
tingkat individu mempelajari tentang hubungan kerja sama dan saling ketergantungan
antar seluruh jaringan, organ, dan system organ yang menyusun tubuh organisme.
Dipelajari juga bagaimana tubuh tersusun dari berbagai jenis jaringan. Kita
akan tahu bahwa antara satu jaringan atau organ dengan jaringan atau organ yang
lain saling membutuhkan, tidak ada yang paling penting karena terganggunya
salah satu jaringan atau organ yang ada pada tubuh kita dapat menyebabkan
gangguan pada jaringan atau organ yang lain.

Individu
7.
Tingkat Populasi

Gambar sekawanan monyet
8.
Tingkat Komunitas
Kumpulan
populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut komunitas.
Misalnya komunitas padang
rumput, yang terdiri atas populasi rumput, populasi belalang, populasi
kupu-kupu, populasi cacing tanah, populasi alang-alang, dan sebagainya.
9.
Tingkat Ekosistem
Ekosistem
adalah interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas dengan lingkungan
abiotik (misalnya sinar matahari, tanah, air, dan udara).
Dilihat
dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai
berikut :
a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan
makan)
Autotrof
adalah organisme yang mampu menyediakan / mensitesis makanan sendiri yang
berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya
tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
(Heteros
= berbeda, trophikos = makanan)
Heterotrof
merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organism lain.
Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Komponen abiotik
Bahan
tak hidup (abiotik) yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah,
air, udara, dan sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme
heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organism mati
(bahan organic kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali
oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
![]() |
Ekosistem sawah
10. Tingkat Bioma
Kumpulan
ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan membentuk bioma. Contoh
beberapa bioma besar yang ada di bumi dari khatulistiwa sampai ke kutub adalah
sebagai berikut :
a. Bioma gurun
Beberapa
bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan
dengan padang
rumput.
Ciri-ciri
bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang
hari tinggi (bias mencapai 450C), sedangkan malam hari suhu sangat
rendah (bias mencapai 00C). Perbedaan suhu antara siang
dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran
kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai
jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia,
ular, kadal, katak, dan kalajenngking.
b. Bioma padang rumput
Bioma
ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya
adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak
teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan tang terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing
liar, serigala, gajah, jerapah, kanguru, serangga, tikus, dan ular.
c. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di
daerah beriklim sedang.
Cirri-cirinya adalah curah
hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim
(dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak
terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakon (sebangsa luwak).
d. Bioma hutan hujan
tropis
Bioma
hutan hujan tropik terdapat di daerah tropika dan subtropika.
Ciri-cirinya
adalah curah hujan 200 – 225 cm per
tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20 – 40
cm, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung
(kanopi). Dalam hutan ini terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi
suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 250C. Dalam
hutan ini sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus,
dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
harimau, dan burung hantu.
e. Bioma taiga
Bioma
taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya
adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang
tersusun atas satu spesies seperti conifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag,
dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
f.
Bioma tundra
Bioma
tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, liken, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Contoh hewan yang hidup di
daerah ini muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan
lalat hitam. Semua hewan yang ada di sana
termasuk berdarah panas.
![]() |
![]() |
Tundra Hutan
Hujan Tropis
![]() |
![]() |
Gurun Taiga
1.
Tingkat Biosfer
Interaksi
antarbioma di permukaan bumi membentuk lapisan makhluk hidup di bumi disebut
biosfer.
Gambar Tingkat Organisasi Kehidupan
Daftar Pustaka
Pratiwi, D.A, et al. 1998. Biologi Umum Jilid 1 Kelas 1. Jakarta :
Erlangga
Pratiwi, D.A, et al. 2007. Biologi
Umum jilid 1 Kelas 1 Kurikulum KTSP. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi
Umum Kelas 1 Jilid 1 KTSP. Jakarta : Erlangga.
Priadi, Arif., Tri Silawati. 2006. Sains Biologi SMA Kelas X. Jakarta : Yudhistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar